Selasa, 23 November 2010

Update Info Penanganan Bencana KRC: Laporan 2 minggu Pasca Bencana

Merapi
Sudah lebih dari 2 minggu sejak letusan hebat pada tanggal 26 Oktober 2010 KAMMI turun sebagai relawan. Sementara sampai saat ini kondisi Merapi belum pasti. Sudah lebih dari 7 hari pula radius pengungsian menjadi 20 km.

Kondisi di barak pengungsian boleh dikatakan telah mapan dan stabil. Pengelolaan barak seperti dapur umum tidak hanya dikelola oleh relawan, pengungsi ikut terlibat, khususnya kaum wanita. Ibu-ibu diajak membungkus nasi. Khususnya di Kalasan yang menampung 1178 pengungsi, tiap hari harus membungkus 4500 nasi. Ketika ditangani relawan amatir mulanya kerja bungkus nasi lambat. Terlibatnya ibu-ibu pengungsian mempercepat waktu kerja dan menghemat energi relawan. Relawan KAMMI bisa fokus pada pengelolaan anak-anak. TV One menyediakan makanan anak-anak untuk memperlancar kegiatan KAMMI. Ajaib, akhirnya KAMMI bekerja dengan TV One dalam hal positif, dan bukan merupakan hal yang salah. Contohnya, KAMMI dan TV One bekerja sama menyantun ibu yang akan hamil. Ibu Sutina namanya dikirim ke rumah sakit RSIY PDHI kemarin, sekitar jam 10. Biaya awal hingga akhir ditanggung sumbangan pemirsa TV One.

Beberapa pengungsi mulai beranjak dari tempat pengungsian, pulang ke rumah dari pagi hingga siang, member makan pada ternaknya. Sebagian pengungsi diambil kerabatnya. Jumlah pengungsi barak mulai berkurang. Wajah anak-anak kembali ceria, mayoritas tidak mengalami trauma healing.

Di posko YOUTH CENTER, KAMMI bekerja sama dengan PKPU membangun tenda permanen. Fungsi tenda ini sebagai tenda sosial, tempat pengungsi bersantai dan minum kopi atau susu. KAMMI menyediakan the, kopi, dan susu. Semua pengungsi bisa langsung mengambil, datang ke tenda dan membawa gelas. Di bagian utara tenda dibentangkan terpal. Pengungsi dan relawan bisa duduk santai, menikmati suasana sore hari sambil menikmati minuman. Sore hari banyak aktivitas hiburan seperti bola voli, bulu tangkis, TPA, sepak bola, dan konsultasi trauma healing dari Psikologi UGM.

Sama seperti posko KAMMI di Kalasan, pagi hingga siang hari barak pengungsian YOUTH CENTER sepi, sore hari pengungsi kembali, barak menjadi ramai hingga malam hari. Mengelola pengungsi tidak semudah yang dibayangkan. Banyak motif dan modus penyelewengan bantuan oleh relawan dan pengungsi. Contohnya, ada koordinator pengungsi yang tidak memerhatikan kebutuhan anggotanya, sibuk mengurusi keluarganya. Sehingga ada kasus balita selama 1 minggu tidak makan bubur dan nasi. Alhamdulillah KAMMI dan PKPU berhasil menghandle masalah ini dengan memotong jalur birokrasi pemerintah yang rumit. Terus terang, pemerintah sangat kewalahan mengurus 150 titik pengungsian di Jogja.

Benturan-benturan di lapangan tidak mudah, tapi hal tersebut membuat kader KAMMI kuat dan mengetahui kondisi medan pertempuran. Wajah-wajah kader KAMMI dari Bandung yang semula rapi, berubah jadi kusut. Tapi, mental mereka semakin kuat dan siap bertarung dengan kondisi tersebut. Yang perlu dikelola dengan baik saat ini ialah relawan yang mulai kelelahan dan kehabisan nafas.

Bantuan Penanganan Bencana bisa dikirim ke : 919.899.2999 Bank Muamalat a.n.Ershad qq KAMMI Reaksi Cepat

Laporan: Isnendi Muhammad Fatwa [Kammi.org]


Artikel Terkait: